*RESUME TANBIHUNAN EDISI DESEMBER || METAMORFOSHE*
"Forum forum seperti ini sebenarnya sudah lama ada, karena memang tawaran Al Qur'an sendiri kan ada istilah wajadilhum billati hiya Ahsan yang artinya berdiskusilah dengan mereka dengan yang lebih baik". Gus Asep mengawali diskusi Omah Tanbihun Edisi Desember 2022. Pada edisi kali ini Omah Tanbihun mengangkat tema "METAMORFOSA". Kalimat yang sebenarnya sudah sering kita dengar dari kecil bahkan telah diajarkan sejak berada di bangku sekolah sekolah dasar. Metamorfosa yang sering kita dengar sejak kecil merupakan rangkaian perjalanan kehidupan kupu - kupu yang berawal dari seekor ulat yang menjijikkan kemudian tumbuh menjadi kepompong dan berkembang menjadi kupu - kupu yang indah dan mempesona.
Metamorfosa yang garis besarnya adalah perubahan dari masa ke masa ternyata dialami juga oleh manusia. Secara sosiologi, dulu kita belajar dari pesantren ke pesantren, dari madrasah ke madrasah itu konsepnya menimba ilmu. Madrasah ibarat kata itu sumur dan untuk mendapatkan air yang ada di dalamnya kita harus mendatanginya. Berbeda dengan era sekarang, keterbukaan arus informasi ini membawa dampak perubahan sosial kemasyarakatan yang ada.
Perubahan itulah yang kemudian cepat atau lambatnya para sumur mengalami penurunan otoritas. Dahulu otoritas pengetahuan agama dipegang oleh Kiai, ulama, pendeta, biksu, di era sekarang semua bisa memberikan kontribusi pada pengayaan ilmu pengetahuan keagamaan. Dokter dahulu menjadi pemegang otoritas kesehatan. Dokter dapat menentukan informasi obat tanpa kuritas, sekarang semua pasien bisa secara mandiri menulusuri obat yang diberikan oleh dokter melalui Internet sehingga bisa turut mengontrol dokter sebagai pemegang otoritas kesehatan.
Hal demikian artinya bahwa perubahan itu merupakan keniscayaan, manusia diberikan kreativitas dan itu sudah menjadi ketetapan Tuhan. Maka keberhasilan sebuah metamorfosa kehidupan manusia dipengaruhi oleh usaha dan do'a. Kewajiban kita sebagai manusia adalah berusaha sebaik mungkin dan usaha juga harus diiringi dengan doa serta bertwakal atas segala keputusanNya. Setidaknya ada sebuah kesempatan yang tidak hilang ketika kita sudah berusaha untuk mendapatkannya.
0 comments:
Posting Komentar