Muhammadiyah dan Rifa'iyah
Sudah seabad lebih Muhammadiyah eksis di Nusantara, tepatnya hari ini milad yang ke 109 tahun. Sebagai ormas Islam yang besar, Muhammadiyah tak sombong akan kebesarannya. Ia selalu membantu ormas-ormas lain, Rifa'iyah misalnya.
Dalam catatan sejarah tahun 1968, sebanyak 29 ormas Islam di Pekalongan menyelenggarakan acara di pendopo kabupaten Pekalongan untuk ishlah. Akan tetapi kenyataan pada waktu itu, justru membahas rencana pembekuan terhadap ormas Rifa'iyah. Hanya Muhammadiyah lah satu satunya ormas yang berani mendukung Rifa'iyah (diambil dari catatan KH. Ahmad Syadlirin).
Banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah yang berperan dalam membela Rifa'iyah hingga pengangkatan KH. Ahmad Rifa'i sebagai pahlawan Nasional, diantaranya adalah Prof. Dawam Rahardjo, Prof. Kuntowijoyo, Dr. Adabi Darban, Dr. Imam munajat dll, Bahkan mereka menulis berbagai buku yang menjelaskan tentang KH. Ahmad Rifa'i.
Hubungan baik antar Muhammadiyah dan Rifa'iyah sudah terjalin sejak lama. Pada tahun 1968 Rifa’iyah mengadakan Muktamar ke II di Pekalongan. Kokam dan Tapak Suci bertugas menjaga keamanan. Demikian juga pada tahun 1968 ketika Rifa’iyah menyelenggarakan Pelantikan Pengurus Rifa’iyah Kabupaten Pekalongan di Gedung Pekalongan.
Ketika Muhammadiyah mengadakan Muktamar dan Bazar di Alun-Alun Kraton Yogyakarta tahun 1990, Rifa’iyah tampil di Stan Muhammadiyah.
Dalam sanad keilmuan, ada titik temu antara KH. Ahmad Dahlan dan KH. Ahmad Rifa'i. KH. Ahmad Dahlan pernah menimba ilmu kepada KH. Sholeh darat Semarang. KH. Sholeh darat pernah nyantri kepada KH. Ahmad Tubo Purwosari Kendal selama 4 bulan dengan mendalami beberapa kitab karya KH. Ahmad Rifa'i yang merupakan guru dari KH. Ahmad Tubo.
Selamat milad Muhammadiyah, semoga senantiasa menebarkan kebaikan.
Pekalongan, 18 November 2021.
Muhammad Nawa Syarif
0 comments:
Posting Komentar